Alamat

Office : Jl Susukan Raya No. 15A Desa Susukan Bojonggede - Bogor Tlp : 021 87982805 BBM : 552C988E Contact Person Bayu Syahrezza : +628991551947

Rabu, 24 Februari 2016

Mengenal Lima Satelit Hebat Buatan Anak Negeri

JAKARTA - Indonesia resmi memiliki satelit komunikasi pertama pada tahun 1976. Namun, satelit tersebut bukan buatan asli dalam negeri kendati diberi nama Palapa A1. Satelit itu beroperasi kurang lebih sembilan tahun sebagai media komunikasi telefon, dan televisi.

Pasca-masa operasionalnya berakhir, Palapa I digannti satelit baru yaitu Palapa A2 hingga C2 yang yang juga masih impor.

Singkat cerita, Indonesia baru mampu membuat satelitnya sendiri pada tahun 2006. Sejak saat itulah satelit-satelit buatan anak bangsa mulai dikembangkan dan diluncurkan untuk membantu jaringan komunikasi hingga keamanan di negeri ini. Berikut lima satelit hebat buatan anak negeri sebagaimana dikutip dari boombastis.com.

INASAT-1

INASAT-1 merupakan satelit pertama yang didesain oleh PT Dirgantara Indonesia bekerja sama dengan LAPAN. Ini merupakan mahakarya anak negeri tanpa ada campur tangan negara luar. Satelit tersebut merupakan nano hexagonal satelit yang digunakan sebagai metodologi penginderaan dan memotret cuaca dari udara.

Data yang dikirim oleh INASAT-1 nantinya akan dianalisis guna mengetahui pergerakan awan maupun gelombang laut. Satelit ini menggunakan komponen elektronik berukuran mikro dengan bobot tidak lebih dari 15 kilogram. Biaya yang dihabiskan untuk pembuatan satelit yang diperkirakan mampu mengorbit hingga 12 bulan itu mencapai Rp725 juta.

LAPAN-TUBsat

Satu lagi satelit buatan anak bangsa adalah LAPAN-TUBsat. Ini adalah satelit kecil atau mikro yang dikembangkan oleh LAPAN dan Universitas Teknik Berlin, Jerman. Satelit ini adalah modifikasi dari satelit lain yang memiliki nama DLR-TUBsat. Meski memiliki desain yang sama tapi satelit buatan LAPAN ini dibubuhi sensor bintang berteknologi canggih.

LAPAN-TUBsat diluncurkan perdana pada 2007 silam. Ia difungsikan untuk memantau keadaan permukaan bumi Indonesia, dengan cara merekam hal-hal buruk seperti kebakaran hutan, gunung meletus, banjir, dan bencana besar lainnya. Semua data itu kemudian disimpan lalu diteruskan melalui pesan komunikasi dengan tetap terjaga akurasinya.

LAPAN-A2

LAPAN-A2 merupakan satelit pengganti dari LAPAN-TUBsat yang telah usai masa operasionalnya. LAPAN-A2 juga sering disebut dengan LAPAN-ORARI lantaran ada kerja sama dengan organisasi radio amatir ORARI. Oh ya, LAPAN-A2 sepenuhnya dibuat dan dirancang di negeri ini meski masih menggunakan konsultan dari Jerman.

Satelit berbobot sekira 78 kilogram itu memiliki tiga misi besar saat diluncurkan. Pertama, adalah misi pengamatan terhadap bumi yang bertujuan melaporkan jika sewaktu-waktu ada bencana besar terjadi di Indonesia. Kedua, satelit ini juga berfungsi memantau kapal yang ada di lautan Indonesia dan dunia. Terakhir, satelit ini juga diujicobakan untuk komunikasi radio amatir yang dilakukan ORARI.

(uky)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar