Alamat

Office : Jl Susukan Raya No. 15A Desa Susukan Bojonggede - Bogor Tlp : 021 87982805 BBM : 552C988E Contact Person Bayu Syahrezza : +628991551947

Rabu, 20 Januari 2016

Kegelisahan Penyair Sitor Situmorang


Arie Mp Tamba, CNN Indonesia Rabu, 20/01/2016 16:24 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- “Buang semua yang pernah saya tulis. Ini karya terbaru dan terbaik saya!” Konon begitulah penyair Sitor Situmorang setiap kali menyampaikan karya terbaru kepada redaktur H.B. Jassin, pada masa suburnya berkarya.

Sebagian besar karya itu kemudian disoroti khusus oleh Subagio Sastrowardoyo sebagai Atavisme di Dalam Sajak dan Manusia Terasing di Balik Simbolisme Sitor, yang menunjukkan kegelisahan Sitor sebagai penyair.

Kritikus sastra Maman S. Mahayana menegaskan kegelisahan sang penyair sebagai "kegelisahan hidup dan semangat yang meledak-ledak" dalam Manusia Sitor Situmorang (1923-2014).

“Sebagai seorang Batak, ia sangat terbuka, lugas, dan gampang diajak bicara. Semalaman kita bisa dengan enteng berdiskusi, berdebat atau berbual-bual ke sana kemari, jika ada topik pembicaraan yang diminatinya,” demikian antara lain catatan Maman (Sastra Revolusioner, Esai-esai Sitor Situmorang; 2004).

Di dalam buku yang sama, Maman melampirkan pendapat krikitus A. Teeuw (1980) tentang Sitor sebagai penyair:

Tiga zaman: Sesudah Chairil Anwar, dia menjadi penyair Angkatan '45 terkemuka, dengan varian eksistensialismenya sendiri; lantas menonjol pula di zaman Demokrasi Terpimpin, dengan sajak yang... kehilangan sari kepenyairannya; kemudian, sesudah selingan delapan tahun terpaksa bungkam dalam tahanan, dia muncul lagi di panggung puisi Indonesia dengan arus sajak baru yang mewakili perkembangan baru.

Tiga Negeri: Sebagai penyair Sitor menunjukkan tiga sifat orientasi geografi budaya: jelas dia penyair Batak, yang setiap kali kembali ke tanah asal. Sudah tentu dia penyair Indonesia pula, wakil negara... dan pada akhirnya (atau awalnya: sebab Surat Kertas Hijau, 1955, sebagian besar dari Bumi Perancis) dia penghuni Eropa, khususnya Perancis, tetapi pula Italia dan Belanda dan beberapa negara lagi.

Tiga Bahasa: Sudah tentu puisi yang dikarangnya terutama dalam bahasa Indonesia, tetapi sesudah pembebasannya dari tahanan, dia mencipta pula cukup banyak puisi dalam bahasa Inggris (The Rites of the Bali Aga) dan dalam bahasa Belanda.

Penggambaran Teeuw menegaskan pula sikap hidup Sitor yang terus mencari dan menjalani kegelisahan, yang dalam bahasa Sitor adalah “kegelisahan sebagai tanda hidup,” seperti tercermin dari belasan buku kumpulan puisi, cerpen, naskah drama, juga ratusan esai yang ditulisnya.

Uniknya, esai-esai Sitor memperlihatkan, bagaimana “kalangan” seniman pada masa awal kemerdekaan sampai dekade pertama dan ke-dua sesudahnya, begitu “dekat dan aktif” bernegara Indonesia.

Seniman berada di tengah persoalan sosial, politik, budaya keseharian masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Para seniman bahkan aktif di partai politik, seperti halnya Sitor di Partai Nasional Indonesia (PNI).

Berbeda dengan dekade-dekade selanjutnya. Yang digambarkan dengan ilustrasi seperti ini: dalam kunjungannya ke Mesir, di antaranya, di bandara, Bung Karno dengan bangga memperkenalkan penyair dan budayawan Indonesia yang jadi anggota rombongan kunjungan kerjanya.

Sementara “kini,” yang umum terjadi adalah bagaimana para kepala negara memilih membawa rombongan pengusaha dalam kunjungan kerjanya.

Boleh jadi ini menjelaskan terjadinya pergeseran “budaya bernegara,” dari kerja sama politik dan kebudayaan pada beberapa dekade lalu, beralih ke kerja sama ekonomi dan politik-keamanan sebagai paradigma mutakhir.

Hingga para seniman dan pemerintah sibuk menempuh “jalan” masing-masing, dipisahkan pendekatan ekonomi yang semakin jadi “panglima,” hampir di semua lini kegiatan bernegara dan bermasyarakat.

(dlp)

Bau Kentut di Kabin, Pramugari Dapat Keluhan


Silvia Galikano, CNN Indonesia Rabu, 20/01/2016 16:40 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang penumpang memprotes penumpang lain yang buang angin di tengah penerbangan. Dia pun menulis sebuah catatan kepada pramugari, memintanya membuat pengumuman untuk orang tersebut untuk “menemui dokter”.

Catatan yang ditulis di atas tisu makan itu kemudian disebar di Reddit oleh pengguna beridentitas Garwee20: “Ibu saya yang pramugari mendapat tisu makan ini dari seorang penumpang yang kesal.”

Di situ tertulis, seperti dilansir Fox News, “Entah apakah Anda dapat membuat pengumuman. Jika bisa, sebaiknya sampaikan pada yang kentut di antara barisan 10 hingga 12 sebaiknya menemui dokter karena kemungkinan punya kanker bokong.”

Pilihan Redaksi
Air France Pensiunkan Pesawat Legendaris Boeing 747
Sebentar Lagi Anda Bisa 'Membelah' Langit Bak Silver Surfer
Sembilan Mitos Traveling yang Sudah Basi
Pramugari itu tidak memenuhi permintaan penumpang dan memilih tidak mempermalukan penumpang yang buang gas.

Pakar kesehatan menyatakan, orang cenderung lebih sering kentut di pesawat karena meningkatnya gas dalam pencernaan seiring menurunnya tekanan kabin di ketinggian.

Namun catatan tersebut juga mengungkapkan makin tingginya tekanan dari penumpang bersamaan maskapai makin menekan penumpang pesawat sehingga seringkali rasa ingin kentut jadi tak tertahankan.

Catatan tersebut jadi viral dan diliat lebih dari 2 juta kali.

Namun ini bukan kali pertama bau kentut menimbulkan geger di udara. Tahun lalu, Singapore Airline terpaksa mendarat darurat di Bali setelah kawanan domba yang buang angin di pesawat memicu menyalanya alarm asap. (sil/chs)

Jokowi: Masyarakat Perlu Diedukasi Cegah Bullying

Jakarta - Presiden Joko Widodo menggelar rapat bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait kasus kekerasan terhadap anak. Jokowi menyebut kasus kekerasan terhadap ibarat fenomena gunung es.

Jokowi mengatakan, tindak kekerasan anak baik dalam bentuk kekerasan seksusal, fisik atau pun psikis masih terus terjadi. "Dan saya melihat kasus ini seperti fenomena gunung es di permukaan," kata Jokowi saat membuka rapat di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2016).

Berdasarkan laporan KPAI, Jokowi memaparkan catatan 369 pengaduan terkait masalah bullying sejak tahun 2011 hingga tahun 2014. Namun Jokowi meyakini jumlah kasus kekerasan terhadap anak yang tidak terlaporkan masih sangat besar.

"Untuk itu diperlukan perhatian semua pihak untuk mencegah dan untuk menangani kasus-kasus bullying. Kuncinya terletak pada mengedukasi masyarakat, keluarga dan pada anak-anak untuk ikut menjadi bagian dari pencegahan bagian dari pemantauan dan bagian dari pengawasan," kata Jokowi.

Hadir dalam rapat ini Ketua KPAI Asrorun Ni'am, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menko PMK Puan Maharani, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menteri Sosial Khofifah Indarparawangsa, Menteri Desa PDTT Marwan Jafar Menpora Imam Nahrawi dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise.
(jor/fdn)

3 Mitos Detoksifikasi Tubuh

KOMPAS.com - Merasa tubuh mudah lelah dan pikiran melamban usai berlibur panjang atau akhir pekan? Banyak orang yang kini memilih untuk melakukan diet detoks untuk mengembalikan semangat dan stamina. Apalagi, bila semasa liburan Anda dimanjakan oleh segala jenis makanan dan minuman tinggi kalori.

Namun, menurut pemerhati nutrisi Lara Metz, MS, RD, CDN, pemilik lembaga diet dan nutrisi Lara Metz Nutrition di New York, orang seringkali melakukan diet detoks dengan cara yang kurang tepat, sehingga hasil yang didapati menjadi kurang maksimal. Berikut mitos tentang detoks yang kerap dilakukan para pelaku diet detoks.



Mitos 1: Tubuh Anda membutuhkan bantuan dari luar untuk melakukan detoksifikasi.

Racun merupakan zat yang ditemukan dalam makanan, lingkungan, udara, dan air yang berkontribusi terhadap penyakit.  Banyak orang yang menganggap bahwa racun yang masuk ke dalam tubuh hanya bisa dibuang dengan asupan makanan atau minuman tertentu.

“Padahal, kenyataannya tubuh memiliki kemampuan membuang racun sendiri. Misalnya saja, ginjal yang berukuran kecil mampu menghilangkan racun dan limbah dari dalam tubuh dalam bentuk urine. Hati Anda juga melakukan hal yang sama, menangkap racun pada aliran darah dan mengeluarkannya melalui feses,” papar Metz.

Yang Anda perlu lakukan untuk membuat organ-organ tersebut bekerja dengan baik ialah konsumsi makanan bernutrisi, aktif bergerak, dan yang terpenting ialah cukup tidur. Sebab perencanaan diet detoks terbaik pun tak memberi efek yang signifikan, bila Anda kurang tidur.



Mitos 2: Bila ingin berhasil, Anda hanya boleh makan sayur dan buah.

Karbohidrat, protein, dan lemak adalah tiga nutrisi sempurna untuk menjaga kesehatan tubuh Anda. "Mereka memainkan peran penting termasuk membantu penyerapan vitamin dan mineral, memberikan energi, dan membantu fungsi otak," kata Metz.

Karbohidrat menawarkan energi untuk kekuatan fisik dan mental, protein menjaga Anda merasa kenyang dan merupakan unsur penting dalam pembentukan otot, dan lemak pun memiliki antioksidan untuk kesegaran kulit.

"Ketika Anda menghilangkan salah satu nutrisi penting itu dalam program diet detoks, Anda dapat menemukan metabolisme tubuh yang melambat akibat penurunan kalori yang drastis, kulit kering, penurunan energi, dan mudah tersinggung," lanjut Metz.

Singkatnya, tiga macronutrient tersebut dapat menjadi bagian dari diet detoks yang sehat. Yang perlu Anda lakukan ialah memilih sumber karbohidrat, protein, dan lemak yang terbaik.



Mitos 3: Minum jus sayur dan buah menjadi kunci sukses detoks.

Mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah bisa membuat proses detoksifikasi dalam tubuh berjalan lebih sempurna.

Menurut Metz, banyak orang yang mengonsumsi jus sayuran atau buah dengan cara yang salah, yaitu menyaring jus dan menghilangkan seratnya. Dengan kata lain, tubuh Anda hanya menerima air dari sayur serta buah dan kehilangan manfaat terbaik.

Metz mengatakan, kulit sayur dan buah memiliki serat yang dibutuhkan oleh tubuh. Ketimbang membuat jus, menyantap sayuran atau buah secara langsung akan memberi hasil yang lebih memuaskan untuk program detoks terutama bagi kesehatan tubuh.



Penulis : Ayunda Pininta
Editor : Bestari Kumala Dewi
Sumber : www.health.com

Kenali 5 Jenis Sakit Kepala

KOMPAS.com - Sakit kepala bisa menyerang siapa saja dan datang kapan pun. Namun, sakit kepala seperti apa yang sering dialami? Kenali jenis sakit kepala yang sering menyerang Anda. Hal ini akan membantu dokter memilihkan jenis terapi yang tepat untuk Anda.



1. Sakit kepala karena tegang

Ini adalah jenis sakit kepala yang paling umum. Rasa sakit, yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu, sering digambarkan seperti kepala sedang ditimpa benda berat dan  cenderung terjadi secara  konstan. Sakit kepala ini tidak disertai muntah atau  keengganan untuk melihat cahaya terang.

Sakit kepala karena tegang  dapat disebabkan oleh stres, kebisingan, asap, dehidrasi dan terlalu lama melihat layar TV atau komputer. Sakit kepala jenis ini tidak berbahaya.

Dalam banyak kasus, obat-obatan yang tersedia di apotek dan istirahat akan membantu Anda mengelola rasa sakit.



2. Migrain

Ditandai dengan nyeri berdenyut pada satu sisi kepala Anda, sering disertai dengan muntah, kilatan cahaya dan mati rasa. Gejala dapat bertahan hingga 72 jam.

Stres, hormon dan beberapa makanan dapat memicu serangan, sehingga membuat jurnal untuk mengetahui pola serangan menjadi sangat penting.

Untuk menghilangkan rasa sakit, sering digunakan obat parasetamol. Ada juga obat anti-migrain tertentu untuk mencegah atau meminimalkan serangan. Kebanyakan penderita dapat meredakan sakit kepalanya dengan tidur di ruangan yang tenang dan gelap.



3. Sakit kepala sinusitis

Mudah didiagnosis, karena sakit kepala ini  berhubungan dengan infeksi saluran pernapasan bagian atas atau flu yang disertai dengan demam, hidung tersumbat di sekitar sinus, di bagian atas hidung dan sekitar mata.

Inhalasi uap panas atau dekongestan dapat membantu meredakan gejalanya, tapi kadang-kadang antibiotik diperlukan untuk mengatasi infeksi. Jika sakit kepala Anda berlangsung selama lebih dari beberapa hari, segera periksakan diri ke  dokter Anda.



4. Sakit kepala sebelah

Namun bukan migrain. Cenderung dialami pria, biasanya dimulai pada awal 30-an dan menghilang setelah usia 35, dan lebih sering terjadi pada perokok berat.

Gejala biasanya berlangsung antara 30 dan 90 menit ditandai dengan  rasa sakit yang hebat di sekitar satu sisi mata. Gejala lain adalah  kelebihan produksi air mata dan hidung tersumbat di sisi kepala yang sakit, atau kadang disertai  muntah.

Obat penghilang rasa sakit  untuk migrain cenderung dapat membantu walau hanya sedikit. Lithium karbonat dapat digunakan  dalam kasus yang parah, tetapi memiliki efek samping yang merugikan, sehingga penggunaannya harus diawasi ketat oleh dokter.



5. Trigeminal neuralgia

Diduga disebabkan oleh kerusakan saraf trigeminal, saraf sensorik utama pada wajah. Penyebabnya antara lain adalah infeksi seperti herpes zoster dan  multiple sclerosis. Rasa sakit sering datang tiba-tiba dan parah.

Serangan bisa berlangsung hanya beberapa detik, namun dapat terjadi beberapa kali sehari. Terapi yang biasanya dilakukan oleh dokter termasuk antidepresan trisiklik, anti-convulsants atau operasi.



Mendapatkan Terapi yang Tepat

Untuk membantu dokter memberikan diagnosa yang akurat, buatlah catatan mengenai frekuensi dan gejala sakit kepala Anda:

Kapan sakit kepala dimulai?

Apakah terjadi tiba-tiba?

Apakah rasa sakit hadir sepanjang waktu atau hanya sebentar-sebentar? Rata-rata berapa lama?

Kapan terjadi dan seberapa sering?

Apakah semakin parah?

Apakah rasanya seperti kepala ditusuk-tusuk?

Di mana itu terjadi: di satu tempat tertentu atau hampir di semua tempat?

Apakah ada suatu pemicu yang tampaknya menimbulkan sakit kepala atau memperburuk rasa sakit, seperti makanan tertentu atau saat Anda batuk mungkin?

Editor : Bestari Kumala Dewi
Sumber : Reader's Digest

Memulihkan Anak dari Rasa Trauma

KOMPAS.com - Berbagai peristiwa dalam hidup kita, mulai dari bencana alam, kriminalitas, hingga meninggalnya orang terdekat, dapat menimbulkan rasa trauma. Tak terkecuali pada anak-anak.

"Anak-anak Indonesia memang sering menghadapi peristiwa traumatik. Bahkan, bangsa kita adalah bangsa yang trauma," kata Psikolog Forensik Nathanael EJ Sumampauw dalam diskusi bersama Forum Ngobrol Bareng Sahabat (Ngobras) di Jakarta (19/1/16).

Bukan hanya peristiwa langsung, paparan informasi bertubi-tubi mengenai suatu tragedi juga dapat menyebabkan terjadinya trauma sekunder.

"Trauma sekunder itu timbul walau seseorang tidak merasakan langsung atau tidak hadir dalam peristiwa itu tapi efeknya dirasakan," ujar psikolog yang biasa disapa Nael ini.

Ia menjelaskan, anak-anak dan orangtua hidup di tempat yang sama, sehingga apa yang terjadi di sekitar kita juga akan dirasakan oleh anak.

Trauma pada anak, menurut psikolog Sani Budianti Hermawan, M.Si, bisa terjadi ketika berita yang muncul menimbulkan ketakutan berlebih.

"Misalnya melihat gambar korban tanpa sensor. Ini bisa menghantui anak sehingga sulit tidur atau bahkan mengganggu konsentrasinya," kata Sani saat dihubungi Kompas.com (17/1/16).

Reaksi trauma, menurut Nael, adalah hal yang wajar. Yang tidak wajar adalah pengalamannya.

Tidak semua anak menunjukkan perilaku yang sama dalam menghadapi kejadian traumatik. Ada yang menunjukkan gejala penghindaran (avoidance), yakni menghindari segala sesuatu yang berkaitan dengan trauma yang ia alami. Misalnya, tidak mau melewati lokasi suatu kejadian.

Gejala kedua adalah mengingat-ingat atau mengulang kejadian yang sudah berlalu (reexperiencing). Lalu yang ketiga adalah ketergugahan fisik yang berlebihan (hyper arousal), misalnya takut mendengar suara keras, dan sebagainya.

"Yang harus dikenali orangtua adalah perubahan sikap yang signifikan dari anak. Tidak selalu anak menjadi pasif atau menarik diri. Ada juga anak trauma yang justru menjadi aktif atau agresif," ujar Nael.

Perubahan sikap yang mungkin terjadi misalnya anak yang tadinya tidak pernah mengompol sekarang jadi sering ngompol, atau anak terus "nempel" dengan orangtua, atau gangguan konsentrasi belajar.

Yang bisa membedakan perubahan itu hanya orangtua atau orang terdekat. Dengan mengenali perubahan itu orangtua bisa melakukan deteksi dini agar dampak trauma tidak terbawa sampai anak dewasa.

Atasi trauma

Bila anak menunjukkan tanda trauma, orangtua perlu menjelaskan pada anak mengenai kejadian traumatik yang dialaminya. Ajak anak berdialog untuk menggali sejauh mana pemahaman anak dan bagaimana perasaannya.

"Batasi paparan bermuatan kekerasan lebih lanjut melalui media massa. Risiko anak trauma juga lebih besar jika ia tinggal dengan orang dewasa yang memiliki reaksi berlebihan terhadap peristiwa itu," ujar Nael.

Meski anak perlu dijelaskan mengenai peristiwa tersebut, tapi orangtua juga sebaiknya menumbuhkan optimisme dan harapan pada anak. Misalnya untuk peristiwa kriminalitas atau terorisme, ceritakan aksi heroik polisi yang dengan cepat melumpuhkan terorisnya atau relawan yang menolong korban bencana alam.

Pada anak yang mengalami trauma, ekspresikan kasih sayang dari orangtua, misalnya dengan memberi pelukan, tersenyum, dan mengajaknya beraktivitas.

Bantu anak untuk melakukan rutinitasnya, misalnya kembali bersekolah, bermain bola, atau mengikuti les. "Rutinitas akan memberikan harapan pada anak akan hari esok," kata dosen di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.

Sementara itu, tanda-tanda anak sudah terlepas dari trauma adalah anak sudah bisa bermain, bersekolah, bergaul, atau menikmati hari-harinya dengan baik.

"Itu adalah indikator anak sudah adaptif terhadap kejadian yang dialaminya. Berarti ia cukup tangguh (resilience) melampaui masa sulit," ujarnya.

Editor : Lusia Kus Anna

5 Masalah Kehamilan yang Wajib Diwaspadai

KOMPAS.com - Munculnya masalah dalam kehamilan bisa disebabkan oleh banyak faktor. Bisa disebabkan karena kehamilan itu sendiri, misalnya perdarahan, mual, atau muntah, atau disebabkan oleh penyakit yang diderita si ibu seperti jantung dan diabetes.

Gangguan kehamilan juga bisa disebabkan oleh masalah lingkungan, seperti kurang gizi, tekanan emosi karena lingkungan yang tidak mendukung, fasilitas kesehatan terdekat kurang memadai dan lain sebagainya.

Ada juga masalah kehamilan yang disebabkan oleh masalah pada janin itu sendiri, seperti  kelainan kromosom atau cacat bawaan, bisa menyebabkan kehamilan bermasalah juga.

Apapun faktornya, semakin cepat masalah kehamilan ini diketahui maka akan semakin baik. Itu sebabnya, ibu hamil sangat dianjurkan melakukan pemeriksaan rutin sesuai anjuran dokter, agar jika ada masalah yang berisiko pada diri atau janinnya seperti di bawah ini, bisa segera di atasi.



1. Preeklamsia

Preeklamsia adalah gangguan kehamilan yang sangat serius dan memengaruhi sekitar lima persen populasi wanita hamil. Anda akan dikatakan preeklamsia jika tekanan darah tinggi dan kadar protein dalam urin atau ginjal abnormal setelah usia kehamilan 20 minggu.

Preeklamsia bisa terjadi dan berkembang dengan cepat, membahayakan organ-organ penting tubuh bahkan bisa mengancam nyawa.

Tapi, dengan pemeriksaan teratur dan penanganan yang tepat dari dokter, banyak ibu yang bisa melahirkan dengan lancar setelah didiagnosa preeklamsia. Wanita dengan preeklamsia yang parah, umumnya diminta oleh dokter untuk melahirkan dini atau sebelum waktunya.



2.Kurang cairan ketuban  (oligohidramnion)

Kantung ketuban berisi cairan yang melindungi dan mendukung perkembangan janin di dalam rahim. Ketika jumlah cairan ini terlalu sedikit, itu disebut oligohidramnion.

Ada sekitar empat persen wanita hamil memiliki cairan ketuban yang jumlahnya kurang memadai di beberap titik, biasanya ini dialami pada trimester ketiga kehailan.

Jika ini terjadi pada Anda, dokter akan mengikuti perkembangan kehamilan Anda dengan lebih cermat untuk memastikan bayi tumbuh normal. Saat mendekati waktu persalinan, dokter akan melihat, apakah nanti persalinan Anda perlu diinduksi atau tidak. Pada beberapa kasus yang berat, dokter terpaksa akan mengeluarkan bayi sebelum waktunya.

3. diabetes gestasional

Banyak Ibu hamil dapat menjaga kadar gula darah mereka tetap di batas normal dengan olahraga dan pola makan sehat.

Sebaliknya, nafsu makan tak terkontrol, hobi makanan dan minuman manis dan kurang aktivitas fisik, akan meningkatkan risiko ibu hamil menderita diabetes gestasional. diabetes gestasional dapat menyebabkan konsekuensi serius bagi bayi.

Ibu hamil dengan diabetes gestasional, berisiko 25-50 persen menderita diabetes tipe-2 nantinya. Tapi risiko ini dapat dikurangi secara signifikan dengan mempertahankan berat badan dan pola hidup yang sehat.



4. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan adalah kehamilan yang terjadi di luar tempat yang semestinya.  Misalnya, janin berkembang  di saluran tuba  atau saluran indung telur.

Kehamilan ektopik sangat berisiko membahayakn nyawa ibu, pada saat kehamilan sudah memasuki usia besar, akan pecah dan timbul perdarahan di dalam perut.

Gejala kehamilan ektopik antara lain adalah nyeri perut, perdarahan pada vagina sebelum waktu persalinan, disertai dengan keadaan umum ibu yang makin menurun dan pucat.

Gangguan kehamilan yang satu ini masih belum jelas penyebab pastinya. Namun, dicurigai ada beberapa hal yang menjadi faktor risiko yaitu penggunaan alat kontrasepsi spiral atau intrauterine device (IUD), pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya, infeksi atau inflamasi tuba falopi atau radang panggul, masalah kesuburan dan tindakan sterilisasi yang ikatan tubanya tidak sempurna.

Sangat penting untuk ibu hamil dan dokter untuk bisa mendeteksi kehamilan ektopik sedini mungkin karena sifatnya yang berbahaya. Karena tidak ada cara menransfer janin dari luar rahim ke dalam rahim, biasanya dokter akan menyarankan ibu hamil untuk menggugurkan kandungannya.



5. Plasenta previa

Plasenta previa terjadi kala plasenta ada di posiis tidak normal, biasanya melekat di bagian bawah rahim.

Faktor risiko  plasenta previa antara lain adalah riwayat plasenta previa pada kehamilan sebelumnya, kelahiran kembar,  merokok, hamil anak pertama di atas usia 35 tahun,  memiliki kelainan rahim. Gejalanya adalah pendarahan vagina setelah 20 minggu kehamilan yang disertai dengan sakit dan kram.

Penanganan untuk plasenta previa, tergantung pada beberapa hal, misalnya apakah terjadi pendarahan atau tidak, berapa banyak pendarahannya, usia kandungan, kondisi ibu dan bayi dan lain sebagainya.

Ibu hamil yang tidak atau hanya mengalami sedikit pendarahan, umumnya dianjurkan banyak istirahat di rumah dan menghindari hubungan seks sambil tetap waspada.

Ibu hamil yang pernah mengalami pendarahan, akan disarankan untuk dirawat di rumah sakit sejak usia kandungan 34 minggu. Hal ini dilakukan agar ibu hamil bisa segera mendapat pertolongan jika terjadi pendarahan lagi.

Mungkin dokter akan menjalani prosedur Caesar saat usia kandungan 36 minggu. Sebelumnya, ibu hamil akan diberi obat yang mempercepat perkembangan paru-paru bayi dalam kandungannya.

Ibu hamil dengan pendarahan yang parah, dokter akan menganjurkan prosedur Caesar meski usia kandungan belum cukup.

Ini Ciri-ciri Menstruasi yang Tidak Sehat

JAKARTA, KOMPAS.com - Menstruasi merupakan proses alami yang terjadi pada wanita. Akan tetapi, tak semua wanita mengalami siklus menstruasi yang sehat.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Rumah Sakit Pondok Indah, Yassin Yanuar MIB mengungkapkan, menstruasi yang normal akan terjadi secara teratur antara 21-35 hari sekali.

"Jika mesntruasi 40 hari sekali, atau ada juga yang sampai tiga bulan sekali baru menstruasi, itu tanda ada gangguan ovulasi," terang Yanuar dalam diskusi media di Jakarta, Selasa (19/1/1016).

Dilihat dari durasinya, menstruasi yang sehat akan terjadi 3-7 hari atau rata-rata selama lima hari. Hal ini berkaitan dengan jumlah darah menstruasi yang dikeluarkan. Normalnya sekitar 80 cc darah per hari.

Yassin menjelaskan, dalam satu pembalut yang digunakan wanita biasanya bisa menampung 15-20 cc darah.

"Nah, dihitung berapa kali ganti pembalut dalam sehari. Biasanya, maksimal empat pembalut dalam sehari. Jika teralu sedikit, atau terlalu banyak darah yang keluar, mungkin ada sesuatu," ungkap Yassin.

Kemudian, ciri-ciri menstruasi yang sehat lainnya, yaitu tidak disertai nyeri secara berlebihan. Jika setiap kali selalu terjadi nyeri hebat, bisa jadi tanda adanya kista.

Dalam penelitian yang pernah dilakukan tim dari Universitas Indonesia, darah haid wanita yang menderita kista atau endometriosis ternyata mengandung serabut saraf. Serabut saraf itulah yang menyebabkan rasa nyeri saat menstruasi.

Yassin menambahkan, siklus menstruasi yang bermasalah bisa menjadi tanda tidak sehatnya sistem reproduksi wanita. Hal ini pun bisa membuat wanita berisiko mengalami infertilitas atau ketidaksuburan.

Untuk itu, jika mengalami ciri-ciri menstruasi yang tidak sehat, sebaiknya segera periksa ke dokter.

Penulis : Dian Maharani
Editor : Lusia Kus Anna

Santap Tuna Saat Hamil Dongkrak IQ Anak

KOMPAS.com - Selama kehamilan calon ibu memang harus memperhatikan asupan makanannya. Apa yang dikonsumsi ibu berdampak besar pada kesehatan dan kecerdasan janin yang dikandungnya.

Dalam sebuah studi baru terhadap wanita hamil ditemukan makan ikan seperti tuna ternyata berdampak melindungi perkembangan kognitif serta memproteksi dari gejala-gejala autisme.

Studi observasional itu didanai pemerintah Spanyol dan diterbitkan di American Journal of Epidemiology. Mereka meneliti kurang lebih 2.000 ibu hamil di seluruh Spanyol. Selama kehamilan, wanita-wanita itu melaporkan asupan ikan lewat kuesioner makanan yang mengkategorikan asupan berdasarkan jenis ikan.

Sebagian besar wanita mengonsumsi ikan selama kehamilan. Jumlah rata-rata yang dimakan tiga sajian seminggu. Selama kelahiran, darah dari tali pusar wanita diukur kadar merkuri, zat kontaminan yang ada hubungannya dengan dampak racun ke saraf. Selain itu juga diukur DHA dan asam lemak omega tiga.

Setelah kelahiran, anak-anak wanita tersebut diukur berdasarkan skala perkembangan otak dan skala pengukuran gejala indikasi kelainan spektrum autistik. Kedua uji itu dilakukan ketika anak berusia 14 bulan dan lima tahun.

Makan lebih banyak ikan ternyata berdampak peningkatan skor kognitif dan penurunan gejala spektrum autistik pada anak. Makan 600 gram ikan per minggu, sekitar tiga sampai empat sajian ternyata berhubungan dengan peningkatan 2,8 poin skor IQ.

Cukup mengejutkan, ternyata dampak perlindungan dan kecerdasan otak itu berasal dari ikan seperti tuna yang paling kaya akan DHA dan merkuri dari segala jenis ikan.

Tes darah tali pusar mengungkapkan kandungan tinggi merkuri dan DHA untuk mereka yang makan ikan tuna. Tetapi periset tidak melihat kaitan negatif merkuri dan perkembangan saraf anak.

"Tampaknya indikator merkuri kami lebih mengungkapkan konsumsi ikan dan efek positifnya daripada efek racun merkuri," kata Jordi Julves, peneliti dari Center for Research in Environmental Epidemiologi (CREAL) Barcelona.

Manfaat makan ikan itu menurun ketika konsumsi ikan lebih dari 600 gram.

Penulis : Kontributor Health, Dhorothea
Editor : Lusia Kus Anna
Sumber : TIME.com