Alamat

Office : Jl Susukan Raya No. 15A Desa Susukan Bojonggede - Bogor Tlp : 021 87982805 BBM : 552C988E Contact Person Bayu Syahrezza : +628991551947

Kamis, 21 Januari 2016

7 Ahli Ungkap Cara Mudah Turunkan Berat Badan

Liputan6.com, Jakarta Bagi kebanyakan orang, menurunkan berat badan bisa jadi hal tersulit dalam hidupnya. Segala cara telah dilakukan. Tak tanggung-tanggung, bahkan diantara mereka ada yang rela tidak makan sehari penuh agar langsing.

Padahal menurut para ahli, cara ini cukup keliru. Sebab bagaimanapun, tubuh membutuhkan asupan nutrisi agar segala organnya bisa bekerja dengan baik.

Hanya butuh sedikit usaha dan beberapa trik, Anda bisa menurunkan berat badan dengan cepat. Berikut 8 ahli nutrisi mengungkap cara mudah menghilangkan bobot lebih di tubuh, seperti dikutip Dailymail, Rabu (4/11/2015):

1. Cuka apel

Cuka apel adalah salah satu bahan rahasia yang dapat membantu sistem pencernaan dan memecah makanan sehingga dapat menyerap nutrisi lebih efisien. Ahli gizi Madeleine Shaw mengatakan, dirinya sering menggunakan cuka apel untuk dressing salad saat makan siang.

2. Hati-hati minuman keras

Alkohol memiliki kalori tersembunyi, jadi sebelum Anda meneguk segelas anggur, anggap saja sedang mengonsumsi sebungkus cokelat.

Sebuah Pina Colada dapat berisi 500 kalori- lebih dari kalori makan siang. Shaw menyarankan untuk menghindari alkohol sama sekali. Sekalipun harus meminumnya, pilih Martini.

3. Kunyah makanan perlahan

Ini ilmu yang harus diterapkan bagi semua orang. Menurut ahli diet, Martin Shirran, enzim amilase yang ada di air liur mulut Anda sangat penting untuk menguraikan makanan.

Semakin cepat Anda mengonsumsi makanan, semakin sedikit air liur membantu tubuh Anda membakar lemak.

4. Makan tepat waktu

Pastikan makan tepat waktu dan tidak kelaparan. Ahli gizi Gareth Nicholas juga menyarankan untuk mengonsumsi makanan kecil setiap tiga jam untuk menangkis rasa lapar.

5. Tipu pikiran

Gunakan piring dan piring kecil untuk setiap makanan Anda. Direktur medis di Bupa, Dr Tim Woodman mengatakan, perbanyak buah dan sayuran.

6. Hindari kafein

Penulis The Body Rescue Plan and The Body Rescue Detox Recipes, Christianne Wolff mengatakan, kafein dapat menurunkan metabolisme dan memburuk kualitas tidur Anda.

6. Program ulang pikiran

Psikoterapis dan hipnoterapis Toni Mackenzie mengatakan, bicara pada diri sendiri secara positif, visualisasi dan lihat bagaimana diri langsing, bugar dan sehat. Cara ini bagus untuk menciptakan fokus mental sehingga Anda akan termotivasi.

7. Mengunyah 30 kali

Makan sampai kenyang dan makan dengan cepat, tiga kali lipat berisiko kelebihan berat badan. Untuk itu ahli gizi, Elouise Bauskis mengatakan, perlu waktu untuk mengunyah makanan. Apalagi karbohidrat membutuhkan enzim saliva seperti amilase yang rumit saat memecah makanan.

Semakin lama  mengunyah makanan, semakin kecil partikel yang masuk ke perut, maka akan lebih mudah organ untuk mencerna. Artinya, Anda juga akan mendapatkan lebih banyak nutrisi karena penyerapan lebih mudah.

8. Tidak semua kalori sama

Jangan menimbang kalori pada makanan Anda. Menurut co-founder dari Fare Healthy, Shelley Martin Light sejumlah makanan saling melengkapi gizinya. Jadi mengonsumsi makanan harus beragam.

Bayi yang Diberi Susu Formula Berisiko Alami Leukimia

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan menyusui memiliki banyak sekali manfaat seperti meningkatkan kecerdasan pada anak dan remaja hingga rendahnya risiko penyakit kronis yang dialami saat dewasa. Dalam sebuah penelitian pada 2004, bayi yang diberikan susu formula bisa meningkatkan risiko infeksi saluran napas dan leukimia.

Seperti dicatat dalam makalah riset dan advokasi yang diprakarsai International baby Food Acion Network (IBFAN)- Asia sebagai bagian dari World Breasfeeding Costing Initiative bahwa menyusui selain memberikan manfaat kesehatan bagi ibu dan bayi juga ternyata bisa menghemat anggaran kesehatan untuk negara.

"Bayi yang minum susu formula memiliki risiko infeksi saluran napas bawah berat dan leukimia. Lebih dari 800.000 kematian bayi disebabkan oleh infeksi pada anak seperti pneumonia, diare dan sebagainya. Hal ini dihubungkan dengan pemberian susu formula parsial dan ekslusif," tulis laporan tersebut.

Sedihnya, walaupun risiko ini telah diketahui, namun peningkatan penggunaan susu formula terus meningkat. "Penjualan makanan bayi global diperkirakan meningkat sebanyak 37 persen (US $ 11,5 milyar) menjadi US $ 42,7 milyar dari 2008 hingga 2013.

WHO melaporkan, peningkatan angka kejadian diabetes, obesitas, kanker, leukimia, hipertensi dan penyakit tidak menular lainnya terjadi pada bayi yang tidak disusui secara optimal.

Akibat Susu Formula Almond, Seorang Anak Derita Penyakit Scurvy

Liputan6.com, Jakarta Sebuah kasus yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics melaporkan seorang anak mengalami penurunan kandungan vitamin C pada tubuh, yang kemudian menyebabkan keropos tulang, hingga patah tulang di bagian paha.

"Kasus ini menunjukkan bahwa pemberian susu formula berbahan dasar almond di tahun pertama kelahiran anak merupakan tindakan yang tidak tepat - hingga menyebabkan suatu komplikasi baru antara almond dengan jenis penyakit Scurvy," tulis para peneliti.

Penyakit scurvy yang menyerang tubuh terjadi saat tubuh kurang mendapatkan vitamin C untuk menjaga pertahanan kolagen pada tubuh.

Kolagen yang ditemukan dalam beberapa jenis jaringan seperti kulit, pembuluh darah, tulang, dan tulang rawan ini, jika tidak mendapatkan vitamin C yang cukup maka dapat menyebabkan penyakit scurvy. Dilansir dari laman nhs.uk, ditulis Kamis (21/01/2015).

Susu formula yang diberikan lebih dini ternyata tidak dapat menggantikan peran ASI dengan sempurna. Seperti dipaparkan dalam Pediatrics, susu formula rasa almond tidak memiliki kandungan vitamin C yang cukup, sedangkan bayi memerlukan setidaknya 50mg vitamin C sehari seperti yang terkandung dalam ASI.

Seorang dokter anak dari Albert Einstein College of Medicine mengatakan "Intinya pemberian ASI atau susu formula memerlukan perhatian yang tepat sesuai dengan masa (usia anak)," tambahnya.

Ia juga menyarankan sebelum para ibu mengubah konsumsi makanan pada anak, perhatikan terlebih dahulu nutrisi apa saja agar benar-benar memadai kebutuhan sang anak.

Bagaimana Siasati Makan Sebelum Tidur agar Berat Badan Tak Naik?

Liputan6.com, Jakarta Skenario klasik: Anda selesai makan pada pukul 8 malam. Tak lama lagi Anda akan pergi tidur, tapi perut tiba-tiba meminta untuk diisi kembali.

Jika Anda sedang berusaha untuk menurunkan berat badan, manakah pilihan yang lebih baik, tidur dengan perut kosong atau mengisinya sedikit?

Ahli gizi Stephanie Clarke, R.D., dan Wilow Jarosh R.D., dari C&J Nutriotion, Amerika Serikat, mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada jawaban benar atau salah untuk pertanyaan ini. Semuanya berkaitan dengan kebiasaan dan target sehat Anda.

BACA JUGA
Cara Mengolah Kacang Agar Tetap Sehat Dikonsumsi
Keuntungan Menyantap Makanan Mentah
Ini Makanan yang Baik untuk Sesudah dan Sebelum Olahraga
Namun, jika Anda bertanya, "Bukankah saya harusnya merasa lapar sebelum tidur untuk menurunkan berat badan?". Nutrisionist tadi mengajak Anda untuk sama-sama mematahkan mitos yang selama ini beredar: makan larut malam tidak akan membuat berat badan Anda naik.

Selama Anda tidak mengonsumsi kalori berlebihan sepanjang hari, makan larut malam tidak akan memengaruhi skala berat badan Anda. Jadi Anda tidak perlu menghindari makan di malam hari demi untuk menghilangkan beberapa kilo.

Namun, hal itu bukan berarti Anda boleh bebas mencemil apa saja sebelum tidur. Menurut lansiran dari Prevention, Kamis (21/1/2016), jika Anda mencemil terlalu banyak, tidur Anda akan terganggu. Perut terlalu penuh akan mengakibatkan gangguan pencernaan, kembung, atau bahkan nyeri yang akan membuat Anda tidak bisa tidur.

Hal tadi juga bisa membuat perut masih terasa penuh saat bangun di pagi hari, yang kemudian membuat Anda melewatkan sarapan. Memulai hari tanpa sarapan akan mengganggu metabolisme Anda.

Untuk menemukan jalan tengah, tidak kelaparan namun juga tak kekenyangan sebelum tidur, solusinya bisa semudah makan lebih banyak saat makan malam. Namun, pastikan juga makan malam Anda mengandung nutrisi seimbang seperti: protein, karbohidrat tinggi serat, sedikit lemak sehat, dan banyak sayur.

Sayur-sayuran akan membuat Anda kenyang lebih lama dan bertahan sepanjang malam.

Sup Jadi Tren Makanan untuk Turunkan Berat Badan di 2016

Liputan6.com, Jakarta Konsumsi sup diprediksi menjadi tren di kalangan pelaku diet pada 2016. Adalah Gwyneth Paltrow yang membawa menu sederhana ini naik satu level karena berhasil membantunya turunkan berat badan. Di dalam situs miliknya yang bertajuk Goop, mantan istri Christ Martin menulis, sup adalah menu favorit setiap kali makan siang.

Tak heran bila semangkuk berisi sayur-sayuran disiram kuah kaldu telah membuat bentuk tubuhnya tetap terlihat aduhai meski usia tak lagi muda. Sayuran seperti wortel, tomat, dan kentang sarat dengan vitamin, mineral, kalsium, protein, dan serat. Jika berani menyantap sayuran dalam keadaan mentah, hanya dicuci bersih menggunakan air panas, semua kandungan itu akan masuk secara sempurna ke dalam tubuh Anda.

Namun, jangan pernah menambahkan mentega, minyak, dan lemak jahat lainnya. Meski rasanya sangat enak, tidak akan membantu Anda menurunkan berat badan. Tak cuma Gwyneth yang memuji manfaat sup. Selebritis dengan bentuk tubuh yang membuat perempuan lain gigit jari seperti Jennifer Aniston, Millie Mackintosh, Ella Woodward melakukan hal sama seperti pemain Glee tersebut.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (20/1/2016), kondisi ini dijadikan peluang bagi produsen makanan di sana meluncurkan berbagai sup sehat dan segar. Mulai dari sup ayam, edamame, miso, tomat, buncis dan bayam.

Menurut pengembang produk Matt Dawson, ini adalah tahun yang tepat untuk meluncurkan produk tersebut. Mengingat banyak orang memiliki resolusi untuk menurunkan berat badan, mempertahankan bentuk tubuh, dan tetap sehat.