Alamat

Office : Jl Susukan Raya No. 15A Desa Susukan Bojonggede - Bogor Tlp : 021 87982805 BBM : 552C988E Contact Person Bayu Syahrezza : +628991551947

Jumat, 05 Februari 2016

Kecanduan Media Sosial Tingkatkan Risiko Gangguan Tidur

KOMPAS.com - Kebanyakan orang saat ini tak bisa lepas dari ponsel pintar atau dikenal dengan smartphone. Smartphone membuat orang keasyikan membuka media sosial seperti, Facebook, Twitter, Path, dan Instagram.

Berdasarkan penelitian terbaru, bermain media sosial bahkan dapat mengganggu kualitas tidur Anda.

"Ini adalah bukti bahwa menggunakan media sosial benar-benar bisa memengaruhi tidur Anda," ujar peneliti, Jessica Levenson dari University of Pittsburgh School of Medicine seperti dikutip dari health.com.

Tim peneliti mengamati 1800 warga Amerika usia 19-32 tahun yang menggunakan media sosial. Mereka rata-rata dapat menghabiskan waktu 60 menit dalam sehari hanya untuk membuka media sosial atau 30 kali per minggu.

Hasil penelitian menunjukkan, sebanyak 30 persen dari mereka pun mengalami gangguan tidur.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Preventive Medicine itu pun menunjukkan, mereka yang sering menggunakan media sosial, tiga kali lebih berisiko mengalami gangguan tidur dibanding yang lebih jarang.

Mengapa kecanduan media sosial bisa menyebabkan gangguan tidur? Menurut peneliti senior Brian Primack, media sosial kadang bisa membuat penggunanya penuh emosi marah maupun senang ketika membahas sesuatu di media sosial. Bisa juga membuat lupa waktu karena keasyikan diskusi kontroversial yang dibahas di media sosial.

Sementara itu, mata yang sulit terpejam saat bermain media sosial diduga karena pancaran sinar dari layar smarthphone yang mengganggu irama sikardian tubuh.

Meski demikian, beberapa anak muda mengaku bermain media sosial untuk mengisi waktu ketika tidak bisa tertidur atau tidak bisa kembali tidur.

"Kesulitan tidur memang dapat menyebabkan penggunaan media sosial meningkat, yang pada akhirnya bisa menyebabkan masalah tidur lebih besar," kata Primack.

Menurut peneliti, rasanya dokter perlu bertanya pada pasien gangguan tidur, apakah sering bermain media sosial.
Penulis : Dian Maharani
Editor : Bestari Kumala Dewi
Sumber : www.health.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar