Alamat

Office : Jl Susukan Raya No. 15A Desa Susukan Bojonggede - Bogor Tlp : 021 87982805 BBM : 552C988E Contact Person Bayu Syahrezza : +628991551947

Selasa, 05 Juni 2012

Warsawa Kota Tua Tempat Pembukaan



Rabu, 6 Juni 2012
 
WARSAWA : Delapan Juni nanti, Piala Eropa 2012 akan dibuka di National Stadium milik Kota Warsawa. Sebelum menyaksikan pembukaannya, yuk intip seperti apa ibu kota Polandia ini. Konon, sejarah tergores jelas di tiap bangunannya.

Beruntunglah Anda yang bisa menyaksikan langsung pembukaan Piala Euro 2012. National Stadium yang dibangun pada 1955 itu telah banyak dipugar, disulap menggunakan material baja sebagai atapnya. Sekeliling bagian atasnya berhias warna putih-merah, sebagai simbol bendera Polandia.
Stadion berkapasitas 58.500 tempat duduk inilah yang akan jadi saksi pertandingan pertama Piala Euro 2012, antara Yunani dengan Polandia sebagai tuan rumah. Berada di dalam stadion ini berarti terkungkung dalam modernitas dan bangunan futuristik.
Tapi jika Anda melangkah ke luar National Stadium ini, waktu seakan berhenti, kemudian berputar dan berbalik arah seiring Anda melihat sekeliling. Di luar stadion ini, yang terhampar di depan mata adalah kota kuno ala Eropa.
Warsawa, atau Warszawa dalam bahasa lokal, adalah ibukota sekaligus kota terbesar di Polandia. Guratan sejarah terukir jelas di tiap bangunannya: kastil, istana, hingga rumah-rumah berkonsep monoton. Monotonitas ini adalah hasil invasi Jerman dan Swedia, dengan sentuhan tangan Stalin yang berpengaruh terhadap konsep arsitekturnya.
Warsawa adalah kota kuno cantik di bantaran Sungai Wisla. Batas kotanya juga apik: Laut Baltik di sebelah utara dan Pegunungan Karpaty di sebelah selatan.
Mengutip situs Wikitravel, Senin (4/6), sebelum Warsawa, Krakow adalah ibukota Polandia hingga tahun 1596 dialihkan ke Warsawa. Namun, invasi oleh Jerman dan Swedia sempat meluluhlantakkan seluruh kota. Perang Dunia II tahun 1939 menghancurkan ratusan bangunan asli yang ada sejak abad ke-9. Perburuan terhadap bangsa Yahudi terjadi pada masa itu.
Tapi, layaknya manusia, Kota Warsawa juga berbenah diri. Perlahan tapi pasti, bangunan-bangunan itu kembali berdiri kokoh. Dari lima distrik yang ada di Warsawa, tempat Anda melihat langsung bekas bangunan ini adalah distrik Centrum alias Old Town.
Inilah pusat Kota Warsawa dengan satu bangunan yang jadi ikon: Palace of Culture (Palac Cultury). Menara jamnya adalah yang tertinggi di Warsawa, dan bisa dilihat dari seluruh pelosok kota ini. Menara jam ini secara tak langsung jadi "kompas" bagi wisatawan yang berkeliling kota. Jangan takut tersesat.
Dari titik inilah Anda bisa mengikuti rute Royal Road. Mulai dari Royal Castle, Anda bisa melakukan perjalanan (paling asyik dengan sepeda) sejauh 10 kilometer. Melewati King Zygmunt's Column, Market Square, Poster Museum, Presidential Palace, juga University Of Warsaw.
10 menit pertama Anda akan tiba di taman kota tertua yaitu Saxon Garden. Tak jauh dari sana, taman kota terluas di Warsawa, Royal Baths Park, sudah menghampar hijau di depan mata.
Ada dua pemakaman kuno yang sayang untuk dilewatkan. Pertama, Powazki Cemetery yang merupakan pemakaman tertua di Eropa. Ada banyak patung hasil karya seniman Polandia sejak abad ke-19. Kedua, Okopowa Street Jewish Cemetery yang merupakan salah satu pemakaman Yahudi terbesar di Eropa.
Sebelum berkeliling, Anda bisa membeli Warsaw Tourist Card yang tersedia di Warsaw Convention Bureau. Kartu ini tersedia dua pilihan, yaitu untuk 24 jam dan 3 hari penggunaan. Kartu ini memberi diskon (atau bahkan gratis) masuk museum, tiket transportasi umum, galeri, pertokoan, restoran, rental mobil, hingga akomodasi seperti hotel.
Kalau Anda seorang pemerhati detil, ada satu hal yang pasti menjadi pertanyaan ketika berkeliling Kota Warsawa. Pertanyaan itu terwakilkan oleh salah satu bait puisi karya pujangga Polandia, Zygmunt Laukowski.
"Warsaw the strong walls, why was the emblem Mermaid with sharp sword, given you by the kings?"Mermaid, alias putri duyung, adalah simbol Kota Warsawa yang patung atau plakat perunggunya bisa ditemukan di seluruh kota. Bedanya, putri duyung yang jadi simbol kota ini membawa sebuah pedang. Hal itu berdasar pada legenda yang dipercaya masyarakat lokal.
Seorang putri duyung jatuh cinta kepada pahlawan yang mati di medan perang. Akhir cerita, sang putri duyung pun mengganti peran sang pujaan hati untuk berperang demi Kota Warsawa.
Ya, mungkin legenda itu tak akan terjadi untuk kedua kalinya, apalagi saat Anda sedang berada di Warsawa! Tapi bukannya tak mungkin Anda jatuh cinta pada kota ini bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar