KOMPAS.com - Jika ingin tahu apakah jantung Anda sehat atau tidak atau Anda curiga ada yang tidak beres di dalam jantung sana, paling mudah adalah menjalani tes jantung yang sederhana dan menilai riwayat keluarga Anda.
Sekarang ini, ada alat tes X-ray snapshot dengan sistem komputerisasi. Alat ini dapat memberikan gambaran yang sangat rinci jantung dan pembuluh darahnya. Tapi, bagi kebanyakan orang, tes dengan alat sederhana sudah cukup untuk memberi gambaran akurat kemungkinan adanya penyakit jantung.
Saat melakukan pemeriksaan, dokter akan bertanya tentang sejarah keluarga Anda. Jika ayah Anda menderita penyakit jantung sebelum usia 55, atau ibu Anda sebelum usia 65, berarti risiko Anda menjadi dua kali lipat.
Begitupun jika sudah ada saudara yang telah didiagnosis dengan penyakit jantung dini, risiko Anda juga dua kali lipat dari saudara tersebut.
Dokter juga akan memerika tekanan dan gula darah Anda juga, karena diabetes dapat menggandakan risiko penyakit jantung. Secara berkala, Anda akan memerlukan tes darah lipid Puasa untuk mengukur tiga jenis kadar lemak darah:
LDL (low-density lipoprotein), atau Kolesterol buruk, yang terbangun di dinding dalam pembuluh darah, menyebabkan penyumbatan.
HDL (high-density lipoprotein) membersihkan kelebihan Kolesterol dari arteri, membuangnya ke dalam hati.
Trigliserida, menyediakan energi tetapi juga menyebabkan masalah dengan membantu penebalan dinding arteri.
Setiap jenis pengukuran di atas, penting. Begitu juga dengan kombinasi hasilnya. Sindrom metabolik, suatu kondisi di mana tubuh tidak bisa menangani insulin dengan baik akan menggandakan peluang Anda terkana penyakit jantung. Diagnosa didasarkan pada adanya faktor berikut:
Lemak di bagian perut
Trigliserida tinggi
HDL rendah
Tekanan darah tinggi
Gula darah tinggi
Pemeriksaan ekstra
Anda mungkin merasa baik-baik saja, namun khawatir tentang faktor risiko seperti Kolesterol tinggi atau riwayat keluarga. Banyak ahli mengatakan bahwa tes ekstra ini, dapat memberikan informasi penting tentang risiko penyakit jantung Anda
1. Uji sensitivitas C-reaktif protein: CRP adalah protein yang diproduksi oleh liver dalam menanggapi peradangan. Kadar CRP sama berpengaruhnya dengan kadar Kolesterol.
Tes darah sederhana dan relatif murah ini telah menjadi bagian dari standar evaluasi risiko. Hasil di atas 3 mg/dl dianggap berisiko tinggi, meskipun penyakit lain atau hanya kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan kadarnya.
2. Indeks Ankle-brachial: Untuk tes ini, dokter memeriksa tekanan darah di lengan dan pergelangan kaki Anda. Jika tekanan di pergelangan kaki lumayan rendah, itu menunjukkan bahwa arteri mungkin tersumbat.
Ketika Anda berpikir tentang risiko sakit jantung, secara otomatis Anda akan berpikir tentang kadar Kolesterol. Itu sudah tepat. Tetapi jenis pemeriksaan yang lain juga penting dan dapat menjadi kunci jika Anda ingin mengurangi risiko Anda.
Inilah angka-angka ideal yang seharusnya Anda dapatkan:
Total Kolesterol total: harus di bawah 200 miligram per desiliter (mg/dl).
Low-density lipoprotein (LDL): harus di bawah 100 mg/dl.
High-density lipoprotein (HDL): harus di atas 50 mg/dl untuk wanita, dan di atas 40 untuk laki-laki.
Trigliserida: harus di bawah 150 mg/dl. Gula darah Puasa harus di bawah 100 mg/dl.
Tekanan darah: harus tidak lebih tinggi dari 120/80 mmHg.
Indeks massa tubuh (BMI): tidak lebih tinggi dari 25. Jika BMI Anda lebih dari angka itu, risiko jantung meningkat 32 persen. Lebih dari 29 meningkat jadi 81 persen.
Lingkar pinggang: maks 80 cm untuk wanita Asia dan tidak lebih dari 90 cm untuk pria Asia.
Editor : Bestari Kumala Dewi
Sumber : Reader's Digest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar