Media asal Inggris, Daily Mail dibuat kagum dengan latihan pasukan elit TNI. Latihan itu memperlihatkan jika setiap prajurit dituntut untuk memiliki nyali serta keberanian besar saat latihan berlangsung.
Dalam laporannya, mereka memuat video latihan prajurit TNI dengan judul 'Lihat latihan mengerikan di Indonesia sebagai prajurit menghindari peluru tajam dari senapan serbu saat merayap di dalam lumpur'.
Di tayangan video terlihat enam prajurit dalam mode menyamar merangkak di lapangan lumpur sementara dua orang anggota lainnya menembaki dari atas.
Namun, Daily Mail menyebutkan video itu merupakan latihan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), padahal dari logo, seragam serta senjata yang digunakan latihan doper itu dilakukan oleh salah satu pasukan elite TNI lainnya.
Diketahui, latihan doper ini tak hanya dikhususkan pasukan elite TNI saja. Hampir seluruh satuan TNI mewajibkan latihan ini.
Laporan Daily Mail tidak menyebutkan dari sumber video yang kini tersebar di YouTube. Mereka juga tak menyebut lokasi di mana video itu direkam. Namun yang pasti ini menunjukkan keberanian pasukan elite Indonesia. Salut!
Kopassus 'Pecundangi' Pasukan Elit Korsel di Medan Bersalju
Dream - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat masuk dalam daftar prajurit paling disegani di level Intersional. Beberapa negara Asia bahkan sering mengajak mereka untuk berlatih bersama.
Dalam sejumlah latihan, mereka tak jarang mengundang decak kagum dunia. Karena memiliki kemampuan fisik yang luar biasa kuat.
Seperti yang terjadi saat Kopassus TNI AD melakukan latihan dengan pasukan khusus Korea Selatan di Training Site 47-Kwangju.
Sebuah area latihan untuk latihan antiteror dengan fasilitas sangat lengkap. Ada sebuah pesawat Boeing 747, kereta api, bus, gedung perkantoran dan bank. Semuanya untuk latihan pembebasan sandera dan pertempuran jarak dekat.
Nah, meski jagoan perang di hutan dan berasal dari daerah tropis, pasukan elite ini harus mampu bertempur di daerah bersalju dan wilayah ekstrem lainnya.
Dalam kisah yang dimuat buku Kopassus untuk Indonesia yang ditulis Iwan Santosa dan EA Natanegara dan diterbitkan R&W, sebagaimana dikutip Merdeka.com, pada awalnya pasukan Kopassus sempat kedinginan saat tiba di Korea Selatan.
Tapi cuaca dingin yang sangat menusuk bukan halangan. Bahkan ketika ada latihan fisik berupa lomba lari menuju bukit dengan pasukan Korea, prajurit Kopassus bisa menang dan mencapai puncak lebih dulu.
Pasukan Kapossus juga berlatih di dalam sungai es yang membeku.
"Salah satu latihan yang unik dan berbahaya bagi Kopassus adalah terjun di permukaan salju yang mengeras. Jika tidak ada salju, tanahnya merupakan tanah lunak sehingga ketika mengeras tertutup salju timbul crack (rekahan) di permukaannya dengan pinggiran setajam pisau," cerita Letkol IGP Danny Karya, yang pernah mengikuti latihan di bawah nol derajat celcius ini.
Kata dia, mendarat di permukaan seperti ini adalah hal baru bagi Kopassus. Jadi, mereka harus berhati-hati sambil memilih permukaan salju.
Selama latihan Kopassus dengan Korea Selatan, ada juga aturan cukup unik. Ada kewajiban mencari selongsong peluru setelah latihan menembak. Hal ini disebabkan Korea Selatan khawatir adanya penyelundupan amunisi ke Korea Utara.
Mencari selongsong di salju mungkin mudah karena meninggalkan lubang. Tetapi berbeda jika berlatih di gedung-gedung atau perkantoran. Masalahnya, sebelum semua selongsong ditemukan, semua prajurit tak boleh pulang. Kadang usaha pencarian ini baru selesai lewat tengah malam. (Sumber: Merdeka)
Skuadron TNI AL yang Ditakuti Dunia Aktif Kembali
Dream - TNI AL akan mengaktifkan kembali Skuadron Udara 100 yang telah vakum dari dunia militer. Skuadron ini bertugas mengamankan kawasan perairan Indonesia dengan memburu kapal selam asing.
Skuadron Udara 100 akan diperkuat oleh 11 unit helikopter AS-565 MBe Panther buatan Airbus dan akan diterima secara bertahap oleh TNI AL mulai tahun ini, menurut Defense Weekly IHS Jane.
Pengaktifan kembali skuadron pemburu kapal selam ini mengingatkan kembali pada kekuatan armada helikopter anti-kapal selam Indonesia yang sangat ditakuti di era 60-an.
"AS-565 MBe Panther adalah jenis helikopter ringan/medium anti-kapal selam yang paling canggih. Dengan persenjataan anti-kapal selam (anti-submarine warfare/ASW) canggih, Panther yang satu ini bisa dioperasikan dari kapal perang jenis korvet atau fregat kecil," kata Philippe Monteux, Kepala Airbus Wilayah South East Asia & Pacific.
Tidak ada tanggal pasti kapan skuadron ini mulai aktif, tetapi menurut sumber dalam TNI AL, dikutip IHS Jane, "Skuadron ini akan beroperasi begitu Panther pertama diterima TNI AL".
Sehingga, kemungkinan skuadron ini akan mulai aktif paling cepat tahun depan, mengingat ke-11 helikopter AS-565 MBe sudah rampung dikirim pada akhir 2017.
Untuk markasnya, Skuadron Udara 100 akan ditempatkan di Pangkalan AL di Juanda, Surabaya. "Kami ingin memastikan bahwa kemampuan tempur kami sejalan dengan platform baru dan sistem senjata yang kita terima," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi dalam sebuah wawancara pada 17 Juni.
Helikopter anti-kapal selam andalan militer Indonesia ini akan dioperasikan dari kapal perang kelas korvet seperti PKR SIGMA 10415 dan KRI Bung Tomo.
Nantinya, helikopter AS-565 MBe Panther Indonesia ini akan dilengkapi dengan Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS) dipping sonar DS-100 dan torpedo-launching system Mk 46 atau Whitehead A.244/S.
DS-100 mampu beroperasi di kedalaman sampai 500 meter dan dirancang untuk tugas pengawasan dan pencarian di bawah air jangka panjang.
Sonar ini juga punya fitur untuk pendeteksian kembali, melakukan lokalisasi sasaran dan pengiriman senjata melawan kapal selam di perairan dalam dan dangkal.
Sumber: thediplomat.com
Ini yang Buat Kopassus Disegani Militer Sedunia
Dream - Prajurit Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat membuktikan diri menjadi yang terhebat di antara militer negara di Asia Tenggara, usai merengkuh gelar juara ASEAN Armies Rifle Meet (AARM)-24.
Pasukan Indonesia yang dipimpin Mayor Inf Faisol Izudin nyaris menyabet semua medali dan penghargaan di ajang lomba tembak bergengsi ini.
Mereka menyabet 29 medali emas dari 45 medali yang diperebutkan. Kontingen TNI AD juga menyabet 9 trofi dari 15 trofi yang disediakan.
"Kami patut bersyukur kepada Allah yang maha kuasa. Alhamdulillah kami mampu mempertahankan juara umum. Bahkan prestasi yang lebih bagus dengan memperoleh 29 medali emas, sebelumnya 28," ujar Mayor Faisol, Komandan Batalyon Aksi Khusus ( Yon aksus) Satuan Gultor Kopassus.
Faisol menambahkan mereka semua menggunakan senjata dan amunisi buatan Pindad. Terbukti persenjataan lokal bisa bersaing bahkan mengalahkan senjata-senjata buatan asing.
"Terbukti kami masih juara umum," imbuh perwira menengah ini.
Kedatangan kontingen disambut oleh Wakil Komandan Jenderal Kopassus Brigjen TNI M Herindra. Dia berjanji memberi anak buahnya penghargaan atas prestasi mereka.
"Kunci kemenangan mereka adalah latihan, latihan dan semangat," kata jenderal bintang satu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar