Jumat, 12/12/2014 13:28 WIB
Jakarta -
Mulai piala dunia sampai pemilihan presiden Indonesia, banyak
kejadian sepanjang tahun 2014 ini yang membuat orang memilih tidur
hingga larut malam. Padahal tidur dikatakan oleh para ahli adalah elemen
penting dalam kehidupan mahluk hidup.
Melalui tidur, tubuh dapat beristirahat dan menjaga fungsinya agar tetap optimal. Nah, idealnya orang dewasa membutuhkan tidur 6 sampai 8 jam dalam sehari, namun kini dengan kondisi masyarakat yang semakin modern dan aktivitas yang serba padat kebutuhan tersebut jarang terpenuhi. Akibatnya berbagai masalah kesehatan pun muncul.
Dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, berikut adalah macam-macam masalah kesehatan yang bisa muncul akibat kurangnya tidur:
Melalui tidur, tubuh dapat beristirahat dan menjaga fungsinya agar tetap optimal. Nah, idealnya orang dewasa membutuhkan tidur 6 sampai 8 jam dalam sehari, namun kini dengan kondisi masyarakat yang semakin modern dan aktivitas yang serba padat kebutuhan tersebut jarang terpenuhi. Akibatnya berbagai masalah kesehatan pun muncul.
Dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, berikut adalah macam-macam masalah kesehatan yang bisa muncul akibat kurangnya tidur:
1. Kualitas sperma rendah
Menurut studi yang dilakukan peneliti di Denmark, ada kemungkinan kualitas tidur pada pria berhubungan dengan kualitas spermanya. Hal tersebut dikatakan karena peneliti menemukan pria yang kurang tidur atau memiliki kualitas tidur tidak baik, kualitas spermanya 25 persen lebih rendah dibanding pria yang mendapat tidur cukup.
Penelitian yang telah dipublikasi di American Journal of Epidemiology ini melihat data dari 953 pria muda dengan usia sekitar 20 tahun. Secara umum peneliti menemukan semakin buruk kualitas pria maka semakin buruk pula spermanya.
Sperma pria yang kekurangan tidur dilaporkan memiliki bentuk abnormal yang lebih banyak dan jumlah yang sedikit. Peneliti mengaitkan bahwa kurang tidur mempengaruhi ritme hormon testosterone pada tubuh pria yang kemudian berdampak pada produksi sperma.
2. Stres
Saat seseorang kekurangan tidur, hormon stres kortisol di tubuhnya akan meningkat seperti dilaporkan oleh berbagai penelitian. Hormon kortisol yang tinggi tersebut dapat menyebabkan detak jantung semakin cepat sehingga memperbesar kemungkinan seseorang alami serangan jantung atau stroke.
Dikutip dari medscape, hormon stres yang meningkat pada orang yang sulit tidur juga dilaporkan dapat meningkatkan kemungkinan diabetes tipe 2.
3. Gangguan memori
Kurang tidur dalam jangka pendek dapat membuat seseorang menjadi sulit fokus dan sering lupa seperti dikatakan oleh pakar tidur dari RS Mitra Kemayoran, dr Andreas Prasadja, MD, RPSGT.
Efek tersebut namun dapat menjadi lebih besar saat tubuh kekurangan tidur dalam jangka panjang. Berbagai gangguan yang berhubungan dengan kemampuan kognitif dilaporkan oleh peneliti dapat terjadi akibat kurang tidur.
Bahkan penelitian dari University of Oxford yang dipimpin oleh Claire Sexton menemukan bahwa orang yang kurang tidur memiliki otak yang lebih kecil dibandingkan dengan orang yang tidurnya normal.
4. Obesitas
Pakar tidur dari RS Mitra Kemayoran, dr Andreas Prasadja, RPSGT, mengatakan saat seseorang tidur semakin larut tubuhnya secara otomatis akan meminta masukan energi tambahan. Hal tersebut dikatakan dr Andreas adalah alasan mengapa orang yang begadang sering ingin makan.
Akan tetapi karena aktivitas pada malam hari yang tidak membuang begitu banyak energi, makanan yang masuk ke tubuh membawa energi berlebih kemudian disimpan dalam bentuk lemak. Jika seseorang melakukan hal tersebut terus menerus maka dirinya rentan mengalami obesitas yang juga membuka pintu ke berbagai penyakit lainnya.
5. Mempercepat penuaan
Beberapa sel yang mati akan tergantikan saat tidur sehingga jika seseorang kurang tidur maka sel-sel tubuhnya tidak mengalami regenerasi. Hal ini dikatakan oleh para peneliti akan semakin mempercepat penuaan seseorang.
Peneliti dari Skotlandia berhasil membuktikan hal tersebut dengan melihat efek kurang tidur pada kulit wanita. Penelitian menemukan bahwa kurang tidur berhubungan dengan pengurangan kesehatan kulit dan penuaan kulit yang prematur.
Selain itu penelitian yang dilakukan di Singapur oleh Dr. June Lo dari Duke-NUS Graduate Medical School juga menemukan bahwa kurang tidur mempercepat penuaan otak.
"Pada orang tua kurang tidur akan mempercepat penuaan otak dan menurunkan fungsi kognitif," ujar Lo.
6. Menurunkan imunitas
Saat tidur tubuh akan memproduksi hormon melatonin yang pada tingkat tertentu dibutuhkan untuk memproduksi sel darah yang cukup agar bisa melawan bakteri dan virus. Pembunuh kanker yang disebut TNF (tumour necrosis factor) juga dipompa melalui pembuluh darah saat tidur.
Kurangnya tidur dapat membuat imunitas semakin lemah yang membuat tubuh rawan terserang berbagai penyakit. Oleh karena itu dokter sering menyarankan seseorang untuk tidur yang cukup saat terserang penyakit infeksi seperti flu.
Menurut studi yang dilakukan peneliti di Denmark, ada kemungkinan kualitas tidur pada pria berhubungan dengan kualitas spermanya. Hal tersebut dikatakan karena peneliti menemukan pria yang kurang tidur atau memiliki kualitas tidur tidak baik, kualitas spermanya 25 persen lebih rendah dibanding pria yang mendapat tidur cukup.
Penelitian yang telah dipublikasi di American Journal of Epidemiology ini melihat data dari 953 pria muda dengan usia sekitar 20 tahun. Secara umum peneliti menemukan semakin buruk kualitas pria maka semakin buruk pula spermanya.
Sperma pria yang kekurangan tidur dilaporkan memiliki bentuk abnormal yang lebih banyak dan jumlah yang sedikit. Peneliti mengaitkan bahwa kurang tidur mempengaruhi ritme hormon testosterone pada tubuh pria yang kemudian berdampak pada produksi sperma.
2. Stres
Saat seseorang kekurangan tidur, hormon stres kortisol di tubuhnya akan meningkat seperti dilaporkan oleh berbagai penelitian. Hormon kortisol yang tinggi tersebut dapat menyebabkan detak jantung semakin cepat sehingga memperbesar kemungkinan seseorang alami serangan jantung atau stroke.
Dikutip dari medscape, hormon stres yang meningkat pada orang yang sulit tidur juga dilaporkan dapat meningkatkan kemungkinan diabetes tipe 2.
3. Gangguan memori
Kurang tidur dalam jangka pendek dapat membuat seseorang menjadi sulit fokus dan sering lupa seperti dikatakan oleh pakar tidur dari RS Mitra Kemayoran, dr Andreas Prasadja, MD, RPSGT.
Efek tersebut namun dapat menjadi lebih besar saat tubuh kekurangan tidur dalam jangka panjang. Berbagai gangguan yang berhubungan dengan kemampuan kognitif dilaporkan oleh peneliti dapat terjadi akibat kurang tidur.
Bahkan penelitian dari University of Oxford yang dipimpin oleh Claire Sexton menemukan bahwa orang yang kurang tidur memiliki otak yang lebih kecil dibandingkan dengan orang yang tidurnya normal.
4. Obesitas
Pakar tidur dari RS Mitra Kemayoran, dr Andreas Prasadja, RPSGT, mengatakan saat seseorang tidur semakin larut tubuhnya secara otomatis akan meminta masukan energi tambahan. Hal tersebut dikatakan dr Andreas adalah alasan mengapa orang yang begadang sering ingin makan.
Akan tetapi karena aktivitas pada malam hari yang tidak membuang begitu banyak energi, makanan yang masuk ke tubuh membawa energi berlebih kemudian disimpan dalam bentuk lemak. Jika seseorang melakukan hal tersebut terus menerus maka dirinya rentan mengalami obesitas yang juga membuka pintu ke berbagai penyakit lainnya.
5. Mempercepat penuaan
Beberapa sel yang mati akan tergantikan saat tidur sehingga jika seseorang kurang tidur maka sel-sel tubuhnya tidak mengalami regenerasi. Hal ini dikatakan oleh para peneliti akan semakin mempercepat penuaan seseorang.
Peneliti dari Skotlandia berhasil membuktikan hal tersebut dengan melihat efek kurang tidur pada kulit wanita. Penelitian menemukan bahwa kurang tidur berhubungan dengan pengurangan kesehatan kulit dan penuaan kulit yang prematur.
Selain itu penelitian yang dilakukan di Singapur oleh Dr. June Lo dari Duke-NUS Graduate Medical School juga menemukan bahwa kurang tidur mempercepat penuaan otak.
"Pada orang tua kurang tidur akan mempercepat penuaan otak dan menurunkan fungsi kognitif," ujar Lo.
6. Menurunkan imunitas
Saat tidur tubuh akan memproduksi hormon melatonin yang pada tingkat tertentu dibutuhkan untuk memproduksi sel darah yang cukup agar bisa melawan bakteri dan virus. Pembunuh kanker yang disebut TNF (tumour necrosis factor) juga dipompa melalui pembuluh darah saat tidur.
Kurangnya tidur dapat membuat imunitas semakin lemah yang membuat tubuh rawan terserang berbagai penyakit. Oleh karena itu dokter sering menyarankan seseorang untuk tidur yang cukup saat terserang penyakit infeksi seperti flu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar