Alamat
Selasa, 05 Juni 2012
Ian Antono Bicara Musik
Saya memulai musik awalnya hobi dan ternyata sekarang bisa menghidupi. Dari era presiden RI pertama musik luar sempat dilarang masuk ke Indonesia. Hingga pada zaman itu sulit untuk belajar musik. Aku mempelajari musik hanya dari mendengar radio dari Australia karena piringan hitam sangat sulit didapat.
Untuk mengulik lagu perlu 2 minggu baru bisa karena menunggu lagu yang diinginkan diputar. Dulu aku bermusik untuk gaya hingga hijrah ke Jakarta untuk mengembangkan musik. Sangat susah awalnya berkarier di industri makanya sempat ingin pulang ke kampung. Itulah kenapa aku ciptakan lagu “Rumah Kita” saking susahnya hidup di dunia musik kala itu. Aku sudah berkeluarga tinggal di kontrakan kecil di daerah Tebet. Mau pulang ke kampung tapi malu dengan kondisi.
Musisi saat itu berharap hanya dari perusahaan-perusahaan rokok untuk tetap bertahan. Kebetulan aku sempat dikontrak salah satu perusahaan rokok. Gitar saja merupakan pemberian mereka, mana sanggup beli. Karya musik belum dihargai secara pantas hingga sekarang. Pembajakan masih menjadi momok kelam untuk musisi. Pemerintah memang punya peran penting untuk sebuah industri dapat berkembang. Godbless sendiri pernah dicekal albumnya karena kritikan.
Harapan kedepannya bentuk fisik karya musik seperti CD dan album kembali marak di Indonesia karena bagaimanapun juga album penting untuk musisi meski sulit jika pembajakkan masih seperti sekarang. Aku juga setuju jika semacam asuransi untuk musisi. Apalagi ketika di hari tuanya. Jika kemampuan musik dikalahkan oleh usia dan sudah tidak diberikan lagi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar