Alamat

Office : Jl Susukan Raya No. 15A Desa Susukan Bojonggede - Bogor Tlp : 021 87982805 BBM : 552C988E Contact Person Bayu Syahrezza : +628991551947

Selasa, 19 Juli 2016

5 Kalimat yang Jangan Pernah Diucapkan Saat Bertengkar dengan Kekasih

Bojonggede - Pertengkaran bisa saja terjadi pada setiap pasangan, dan itu adalah hal yang wajar. Menghindari agar pertengkaran tidak pernah terjadi dalam suatu hubungan, tentu hampir mustahil. Ketika dua orang dengan isi kepala dan sifat berbeda bertemu, sangat memungkinkan konflik untuk timbul.

Ketika konflik sudah terjadi, yang bisa dilakukan adalah berusaha agar dampak setelahnya tidak terlalu buruk terhadap hubungan asmara. Ibarat serangan badai, kita tentu ingin kerusakan yang terjadi bisa seminimal mungkin. Jangan sampai pertengkaran berbuntut panjang dan membelitkan pasangan pria maupun wanita dalam hubungan asmara yang tidak sehat.

Saat berargumen atau bertengkar, cobalah menghindari melontarkan kata-kata yang menyakitkan hati kekasih. Ini kalimat yang sebaiknya tidak diucapkan Anda maupun pasangan dalam pertengkaran, seperti dikutip dari India Times.

1. 'Ini semua salahmu'
Menyalahkan orang lain adalah hal yang paling umum kita lakukan saat bertengkar, yang akan membuat hubungan semakin berada di ujung tanduk. Sekali kalimat 'terlarang' itu disebut, komunikasi hanya akan maju-mundur untuk membahas pihak mana yang sebenarnya paling bersalah. Jadi ketimbang saling menyalahkan, sebaiknya fokus pada siapa yang pertama kali bisa memecahkan masalah antara kalian berdua. Daripada menyalahkan, lebih baik jelaskan sifat atau tindakan kekasih yang secara spesifik membuat Anda marah atau kesal.

2. 'Kamu selalu melakukan kesalahan yang sama'
Mengungkit-ungkit kesalahan masa lalu hanya akan memperkeruh keadaan dan tidak membawa Anda dan pasangan ke arah manapun untuk menyelesaikan permasalahan. Ketika Anda sudah memutuskan untuk memaafkan pasangan karena kesalahan yang lalu, maka sebaiknya jangan ungkap lagi hal yang sama jika datang masalah baru.

Lebih baik katakan pada pasangan bahwa Anda ingin menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda, ketimbang mengritiknya dengan mengungkit kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya dulu.


3. 'Aku mau kita putus/break'
Saat amarah memuncak, orang biasanya menjadi gelap mata dan melontarkan kata-kata yang seharusnya tidak diucapkan. Termasuk kata 'putus' atau 'vakum' dari hubungan. Kemungkinan terburuknya, kekasih akan menganggap perkataan Anda itu serius dan benar-benar melangkah pergi hingga tak ingin kembali lagi. Kalimat tersebut tentu akan jadi bumerang jika Anda sebenarnya hanya ingin menggertak.

Jika kelepasan bicara dan mengucap kata 'putus', sebaiknya langsung minta maaf dan jelaskan bahwa Anda tidak akan mengucapkan kata itu lagi. setelah minta maaf, beri waktu kekasih untuk berbicara mengutarakan perasaannya.

4. 'Kamu memang brengsek/pengecut'
Serangan secara verbal bisa membuat seseorang langsung bersikap defensif dan membuat argumen jadi seperti arena perang; siapa yang menang atau kalah. Menyebut kekasih 'brengsek' atau 'pengecut' berarti sama saja Anda membandingkan dirinya dengan orang lain yang tidak baik.

Sowmya Narayan, seorang pakar percintaan mengatakan, "Hal itu mengindikasikan bahwa Anda tidak lagi melihatnya sebagai seorang individu. Tapi coba jaga agar komunikasi tetap terbuka. Kontrol percakapan Anda."

5. 'Kamu harus bicara denganku sekarang'
Pernyataan ini biasanya dilontarkan ketika satu pihak mencoba menghindari percakapan. Ketika kekasih terkesan selalu menghindar, wajar jika emosi Anda meluap dan butuh bicara dengannya sesegera mungkin. Tapi cara pengucapan seperti itu hanya akan membuat kekasih merasa diintimidasi dan semakin bersalah. Akhirnya bersikap defensif.

Jika Anda perlu berbicara serius dengan kekasih secepatnya, lebih baik utarakan kalimat seperti, 'Sepertinya perkataanku tidak didengar. Bisa kita bicara sebentar dan biarkan aku menjelaskannya?' Kalimat tersebut akan lebih 'bersahabat' didengar. Bukan terkesan seperti perintah dari bos kepada bawahannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar