Senin, 16/05/2016 11:20 WIB
Rahmi Anjani - wolipop
Penjualan Celana Dalam Pria Naik Drastis Karena SelfieFoto: Getty Images
Jakarta - Kehadiran ponsel pintar dan media sosial saat ini bukan hanya mempermudah penggunanya menyebarkan dan memperoleh informasi. Instagram hingga Snapchat juga menjadi ajang 'memamerkan diri' yang tak hanya dilakukan wanita namun juga pria. Tak jarang para pria berani melepaskan busana saat selfie untuk menunjukkan tubuh atletis mereka. Hal tersebut bahkan dilakukan para selebriti, seperti Adam Levine, Joe Jonas, Justin Bieber, sampai James Franco.
Kegemaran baru para pria untuk selfie setengah telanjang pun berpengaruh pada penjualan celana dalam. Mereka ternyata ingin tampil maksimal dalam foto dengan menggunakan pakaian dalam dari merek ternama. Karenanya, penjualan pakaian dalam jadi meningkat beberapa persen dalam periode yang sama. Selain untuk diunggah di media sosial, kenaikan tersebut juga terjadi sexting (bertukar pesan bernada sensual).
"Pria-pria muda semakin banyak melakukan sexting, mereka tidak mau terlihat mengenakan pakaian dalam kakek mereka," kata Robin Lewis selaku Chief Excutive The Robin Report kepada New York Post.
Secara keseluruhan industri pakaian dalam pria saat ini bernilai $4,1 miliar. Item-item yang laku terjual tak hanya celana namun kaus dalam. Sebelumnya penjualan pakaian-pakaian dalam tersebut sempat menurut selama 12 bulan yang berakhir pada Febuari 2016.
Ketertarikan pria akan celana dalam pun terlihat dengan antusias mereka untuk membelinya. Tahun ini 65% pakaian dalam dibeli oleh pria. Hal tersebut naik drastis yang mana sebelumnya lebih sering dilakukan wanita.
Selain kenaikan penjualan celana dalam pada sejumlah brand, kegemaran selfie setengah telanjang membuat munculnya lini premium. Beberapa di antaranya, seperti Tommy John, Mack Weldon, sampai 2(X)ist. Pakaian dalam itu pun tidak dijual murah. Tommy John menawarkan rangkaiannya mulai dari $29 atau Rp 380 ribuan hingga $48 atau Rp 630 ribuan.
"Tidak mengejutkanku sama sekali jika Victoria's Secret melebarkan kategori pada pakaian dalam pria," ungkap Marshal Cohen sebagai chief industry analyst di NPD Group. (ami/ami)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar