Brash Basah -
Jika tengah berada di kawasan Bengkoleen maupun Brash Basah, singgahlah ke Singapore Art Museum (SAM). SAM yang dibuka pada Januari 1996 itu memiliki koleksi seni kontemporer terpenting sekaligus memuat galeri-galeri temporer.
Saat detikHOT mengunjungi SAM dalam rangka konferensi media 'Singapore Biennale 2016', pameran seni berjudul '5 Star: Art Reflects on Peace, Justice, Equality, Democracy, and Progress' telah berlangsung, dari 2 Oktober 2015. Di dalam galeri yang menempati Gedung St.Joseph's Institute, sekolah misi dari abad ke-19 itu terdapat satu karya yang unik.
Baca Juga: Merasakan Sensasi Koleksi Langka Andy Warhol ala Sirkus di Gillman Baracks!
Berada di pojok ruangan, terdapat satu karya seni instalasi setinggi 3 meter. Susunan karya seni ciptaan Suzann Victor itu terdiri dari ribuan darah pasangan warga negara Singapura. Di kejauhan, instalasinya tampak membentuk bangunan yang berkilau dan membuat refleksi bayangan di bagian dinding.
'Bloodline of Peace' disusun dari 11.500 unit sampel darah yang diletakkan di lensa. Kemudian, ditutup dengan lensa lainnya sampai totalnya mencapai 35.500 lensa Fresnel Prismatik dan berukuran 400 x 216 sentimeter.
Simak: Penulis Bandung Terbitkan Novel Fiksi Spionase 'Subject 09'
Seniman asal Australia ini pernah memajang karyanya di Venice Biennale ke-49 (2001) dan Havana Biennale (1997). Dia pernah memakai pertama kalinya di tahun 1997. Di keterangan karyanya, Victor menjelaskan bahwa perdamaian tidak harus selalu tak ada perang.
"Darah ini mewakili dari simbol perdamaian dan memperlihatkan makna penting bagi kehidupan orang banyak," tulisnya saat detikHOT mengunjungi SAM pekan lalu.
Selain karya seni instalasi Victor, masih ada lima seniman lainnya yang memajang karya. Mereka adalah Ho Tzu Nyen, Matthew Ngui, TK Sabapathy, Suzann Victor, dan Zulkifle Mahmod. Eksibisinya bisa dilihat sampai 2 Mei 2016 di Singapore Art Museum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar