JAKARTA, KOMPAS.com - Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016 akan terlihat paling lama di Ibu Kota Kabupaten Halmahera Timur yakni Maba. Di antara durasi di kota-kota lain, Maba dianggap jadi tempat terbaik melihat GMT.
"Daerah yang paling lama mengalami gerhana matahari di Maba, Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara sekitar 3 menit 17 detik," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djalaluddin dalam Jumpa Pers Gerhana Matahari Total di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Senin (25/1/2016).
Ia mengatakan durasi Gerhana Matahari Total di Indonesia semakin ke timur akan semakin lama. Di setiap wilayah Indonesia nantinya akan mengalami durasi GMT yang berbeda.
"Di wilayah barat, Puncak Gerhana Matahari Total bagi dilalui pada pukul 7.20 WIB. Waktunya hanya selama 1,5 menit. Bagian tengah, puncak gerhananya pukul 8.35 WITA. Waktu gerhananya 2 menit. Di Timur, pukul 9.50 WIT selama 2-3 menit," jelasnya.
Kepala Dinasi Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ternate, Anas Conoras mengatakan Maba adalah satu tempat yang dapat dijangkau dari Ternate menggunakan pesawat terbang dan jalur darat. Jika menggunakan pesawat, ia menjelaskan lama tempuh perjalanan yakni 28 menit.
"Kalau jalan darat naik mobil sekitar 2-3 jam," imbuhnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut momen durasi terlama tersebut dengan kesempatan mempromosikan Maba. Ia berharap pihak pemerintah daerah terkait yakni Maluku Utara untuk mempromosikan.
"Maba itu yang paling lama. Itu kesempatan untuk mempromosikan tempat wisata," tambahnya.
Gerhana Matahari Total 2016 akan melintasi 12 provinsi di Indonesia, seperti Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Penulis : Wahyu Adityo Prodjo
Editor : I Made Asdhiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar