Jakarta -Rachman Adi sempat dipaksa orang tuanya untuk
menjadi pegawai, namun menolak dan lebih memilih menjadi pengusaha. Ia
memilih berbisnis makanan yang ia beri nama 'Kebab Kebudd', kini kebab
buatannya diminati konsumen.
Ada terobosan yang ia lakukan dalam pemasaran kebabnya yaitu hanya dijual via online dan varian kebab yang dibuatnya berbeda dari kebab pada umumnya.
"Saya
ingin memberikan sesuatu yang berbeda, yang belum pernah ada
sebelumnya. Dan saya rasa, peluang bisnis kuliner untuk kebab masih
sangat terbuka lebar. Walaupun bukan menjadi menu utama bagi kebanyakan
orang Indonesia," kata Rachman seperti dikutip dari Studentpreneur, Selasa (11/11/2014).
Ia
mengenal kebab dari seorang teman yang masih memiliki garis keturunan
orang Timur Tengah. Ia bertanya tentang bumbu dan bahan-bahan masakan
yang diperlukan serta proses memasaknya. Hasilnya, ia banyak melakukan
modifikasi dan inovasi hingga tercipta berbagai macam varian rasa yang
sangat unik dan belum pernah ada sebelumnya.
"Kebab buatan saya tersaji dalam bentuk frozen
dan ukurannya mini. Saya berani menjamin bahwa kebab buatan saya adalah
yang pertama di dunia dan di negara asalnya pun tidak ada," jelasnya.
Awalnya,
ia mengolah kebab dengan isi daging sapi dan daging ayam seperti kebab
pada umumnya. Lalu ia mencoba perbedaan produk yaitu membuat kebab Ayam
Pedas. Selain itu, Rachman juga membuat kebab Buah (Fruity Mix Choco) yang dipadu dengan cokelat.
Bahkan
ia juga membuat produk kebab mini rasa Durian. Kebab ini menggunakan
100% Durian Medan, dengan komposisi yang pas dengan perpaduan tortilla dan keju.
Rachman menceritakan soal awal pemilihan nama kebab yaitu Kebab Kebudd
agar mudah diingat masyarakat. Insipirasinya berawal saat mengendarai
mobil saat berada di jalan tol, tiba-tiba saja tercetus nama Kebab
Kebudd karena memang proses penyajiannya yang cepat. Selain itu, yang
unik adalah produknya dijual hanya lewat online.
"Pembelian Kebab Kebudd hanya dapat dilakukan secara online mengingat kami tidak memiliki outlet secara fisik," katanya.
Menjelaskan
bisnis kebab, Rachman tak mengaku tak langsung sukses atau berjalan
mulus. Ia juga mengalami pahit-manis dalam menjalankan bisnis.
"Saya
merintis bisnis sejak masih duduk di bangku kuliah. Dan karena sibuk
menjalankan bisnis sampai-sampai kuliah pun tak terurus hingga molor
beberapa tahun," katanya.
Selain itu, ia juga awalnya sempat tak
direstui orang tua, karena yang lebih menginginkan agar Rachman menjadi
seorang pegawai atau orang kantoran. Menurut mereka, menjadi pegawai
akan lebih menjanjikan karena akan mendapat penghasilan tetap setiap
bulan.
"Saya pun meyakinkan mereka bahwa menjadi seorang
pengusaha yang berjualan kebab pun juga dapat sukses dan memiliki
penghasilan yang tak berbatas," katanya.
Rachman mengatakan
produk Kebab Kebudd memiliki varian dengan isi buah yang tidak pernah
ada sebelumnya, justru menjadi tantangan tersendiri. Ia beralasan karena
tidak mudah untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa kebab buah pun
rasanya tak kalah enak dengan kebab isi daging sapi ataupun daging ayam.
"Butuh waktu yang cukup lama agar kebab buah dapat diterima
oleh masyarakat. Seiring berjalannya waktu, masyarakat pun akhirnya
tertarik dengan kebab buah di mana memberikan sensasi tersendiri,"
katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar